Dalam Ba-nya Bismillāh

Dalam lekuk lembut huruf ba di awal bismillāh, tersimpan rahasia segala permulaan—
ia bukan sekadar partikel gramatikal,
melainkan jembatan halus dari ketidakmenjadian menuju keberadaan.

Dengannya, dunia ini menyibak tirainya.
Dengan-Nya, rerumputan menggeliat dari tanah,
pohon-pohon menua dalam diam,
dan batu-batu bisu menyimpan ingatan malam pertama penciptaan.

Tak ada satu pun yang muncul dari kehampaan:
tidak yang baru, tidak yang lama,
tidak yang nyata dalam pandangan,
tidak pula bayang samar yang tertinggal di baliknya.

Segala yang tertoreh di bumi—
jejak kaki para pengelana, reruntuhan yang tetap tegak menantang angin,
segala hukum, sebab, dan akibat—
semuanya hanya mungkin karena Dia yang Maha Nyata.

Sang Haqq, Dialah asal segala wujud dan tujuan akhirnya.
Segala yang hidup dan mati, tampak dan tersembunyi,
bermula dari-Nya,
dan tak pelak, akan kembali ke pelukan-Nya.

Dalam ba, seluruh kosmos berbisik:
“Aku tiada kecuali dengan Nama-Nya.”

Popular posts from this blog

Bismillah

Makna, Tafsir, dan Relevansi Surat Adh-Dhuha

Senja di Perjalanan Pulang