Postingan Mama di WAG Tanggal 18 Mei 2025

Tidak semua yang bergelimang harta merasakan bahagia, sebagaimana tidak semua yang sederhana hidupnya tenggelam dalam nestapa. Namun satu hal yang menyamakan keduanya: maut akan mengetuk pintu, tanpa memandang isi dompet, tanpa peduli silsilah atau jabatan.

Tidak semua yang menghirup udara hari ini akan menyambut fajar esok. Ada yang muda, ada yang renta—namun tak satupun luput dari catatan ajal yang telah tertulis. Kematian tak menunggu usia matang; ia datang saat tak diduga, kadang dalam senyap, kadang disela tawa.

Tidak semua upaya berbuah seperti harap, tidak semua cita menepi ke pelabuhan nyata. Namun baik yang berhasil menjejak puncak impian maupun yang terhenti di tengah jalan, semuanya tetap akan dibungkus tanah dan diam dalam keheningan.

Wahai jiwa, jangan terlalu larut mengejar yang belum tentu menjadi milikmu. Fokuslah pada satu hal yang pasti akan menghampirimu: kematian. Ia adalah kepastian yang sering kali kita lalaikan, padahal ia tidak mengenal waktu, tempat, atau keadaan.

Ambillah dunia sebatas cukup. Jangan genggam ia seolah abadi. Jadikan akhirat tujuan, bukan pelarian terakhir. Sebab hanya di sanalah keadilan sejati ditegakkan.

Kematian bukan untuk ditakuti, tapi untuk disadari. Ia pemutus kelezatan, tapi juga penjernih pandangan. Ia membangunkan dari tidur panjang lalai, mendesak agar segera kembali, mendorong untuk taat, menjauhkan dari maksiat.

Cepat atau lambat, ia akan datang—lembut seperti angin atau tiba-tiba seperti petir. Ia pasti akan datang. Dan kita, pasti akan menyambutnya.

Allah telah berfirman:
"Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian." (QS. Ali-Imran: 185)

Ya Allah… bila kami terlelap dalam kelalaian, bangunkanlah. Bila kami tergelincir, tuntunlah. Mudahkanlah kami dalam ketaatan, kuatkanlah kami menyiapkan bekal menuju-Mu. Dan kelak, saat maut itu datang, sambutlah kami dalam husnul khatimah.

Aamiin ya Arhamar Rahimiin..

Popular posts from this blog

Bismillah

Makna, Tafsir, dan Relevansi Surat Adh-Dhuha

Senja di Perjalanan Pulang